JUMLAH PENDUDUK & ANGKATAN KERJA INDONESIA MENURUT PROPINSI

Jumlah Penduduk

Indonesia

Jumlah penduduk Indonesia pada tahun 2010 adalah sebanyak 237 641 326 jiwa, yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 118 320 256 jiwa (49,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 119 321 070 jiwa (50,21 persen). Penyebaran penduduk menurut pulau-pulau besar adalah: pulau Sumatera yang luasnya 25,2 persen dari luas seluruh wilayah Indonesia dihuni oleh 21,3 persen penduduk, Jawa yang luasnya 6,8 persen dihuni oleh 57,5 persen penduduk, Kalimantan yang luasnya 28,5 persen dihuni oleh 5,8 persen penduduk, Sulawesi yang luasnya 9,9 persen dihuni oleh 7,3 persen penduduk, Maluku yang luasnya 4,1 persen dihuni oleh 1,1 persen penduduk, dan Papua yang luasnya 21,8 persen dihuni oleh 1,5 persen penduduk.

 

Aceh

Jumlah penduduk Provinsi Aceh sebanyak 4 494 410 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 263 805 jiwa (28,12 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 3 230 605 jiwa (71,88 persen).

Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,68 persen di Kota Sabang hingga yang tertinggi sebesar 11,79 persen di Kabupaten Aceh Utara.

 

Sumatera Utara

Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Utara sebanyak 12 982 204 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 6 382 672 jiwa (49,16 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 6 599 532 jiwa (50,84 persen).

Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,31 persen di Kabupaten Pakpak Bharat hingga yang tertinggi sebesar 16,16 persen di Kota Medan.

 

 

Sumatera Barat

Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat sebanyak 4 846 909 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 877 822 jiwa (38,74 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2 969 087 jiwa (61,26 persen).  Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,97 persen di Kota Padang Panjang hingga yang tertinggi sebesar 17,20 persen di Kota Padang.

 

Riau

Jumlah penduduk Provinsi Riau sebanyak 5 538 367 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 2 169 529 jiwa (39,17 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 3 368 838 jiwa (60,83 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 3,18 persen di Kabupaten Kepulauan Meranti hingga yang tertinggi sebesar 16,21 persen di Kota Pekanbaru.

 

Jambi

Jumlah penduduk Provinsi Jambi sebanyak 3 092 265 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 948 572 jiwa (30,68 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2 143 693 jiwa (69,32 persen).  Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,66 persen di Kota Sungai Penuh hingga yang tertinggi sebesar 17,20 persen di Kota Jambi.

 

Sumatera Selatan

Jumlah penduduk Provinsi Sumatera Selatan sebanyak 7 450 394 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 2 666 129 jiwa (35,79 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 4 784 265 jiwa (64,21 persen).  Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 1,69 persen di Kota Pagar Alam hingga yang tertinggi sebesar 19,53 persen di Kota Palembang.

 

Bengkulu

Jumlah penduduk Provinsi Bengkulu sebanyak 1 715 518 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 530 981 jiwa (30,95 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 184 537 jiwa (69,05 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 5,73 persen di Kabupaten Bengkulu Tengah hingga yang tertinggi sebesar 17,99 persen di Kota Bengkulu.

 

 

Lampung

Jumlah penduduk Provinsi Lampung sebanyak 7 608 405 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 955 225 jiwa (25,70 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 5 653 180 jiwa (74,30 persen).  Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 1,91 persen di Kota Metro hingga yang tertinggi sebesar 15,39 persen di Kabupaten Lampung Tengah.

 

Bangka Belitung

Jumlah penduduk Provinsi Kep. Bangka Belitung sebanyak 1 223 296 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 602 106 jiwa (49,22 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 621 190 jiwa (50,78 persen).  Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 8,70 persen di Kabupaten Belitung Timur hingga yang tertinggi sebesar 22,66 persen di Kabupaten Bangka.

 

 

 

Kep.Riau

Jumlah penduduk Provinsi Kepulauan Riau sebanyak 1 679 163 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 390 787 jiwa (82,83 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 288 376 jiwa (17,17 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,23 persen di Kabupaten Kepulauan Anambas hingga yang tertinggi sebesar 56,24 persen di Kota Batam.

 

DKI Jakarta

Jumlah penduduk Provinsi DKI Jakarta sebanyak 9 607 787 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 9 607 787 jiwa (100,00 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 0 jiwa (0,00 persen).  Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,22 persen di Kabupaten Kepulauan Seribu hingga yang tertinggi sebesar 28,04 persen di Kodya Jakarta Timur.

 

Jawa Barat

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Barat sebanyak 43 053 732 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 28 282 915 jiwa (65,69 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 14 770 817 jiwa (34,31 persen).  Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,41 persen di Kota Banjar hingga yang tertinggi sebesar 11,08 persen di Kabupaten Bogor.

 

 

Jawa Tengah

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Tengah sebanyak 32 382 657 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 14 805 038 jiwa (45,72 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 17 577 619 jiwa (54,28 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,37 persen di Kota Magelang hingga yang tertinggi sebesar 5,35 persen di Kabupaten Brebes.

 

DI Yogyakarta

Jumlah penduduk Provinsi DI Yogyakarta sebanyak 3 457 491 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 2 297 261 jiwa (66,44 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 160 230 jiwa (33,56 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 11,24 persen di Kota Yogyakarta hingga yang tertinggi sebesar 31,62 persen di Kabupaten Sleman.

 

Jawa Timur

Jumlah penduduk Provinsi Jawa Timur sebanyak 37 476 757 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 17 832 733 jiwa (47,58 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 19 644 024 jiwa (52,42 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,32 persen di Kota Mojokerto hingga yang tertinggi sebesar 7,38 persen di Kota Surabaya.

 

Banten

Jumlah penduduk Provinsi Banten sebanyak 10 632 166 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 7 124 120 jiwa (67,01 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 3 508 046 jiwa (32,99 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 3,52 persen di Kota Cilegon hingga yang tertinggi sebesar 26,66 persen di Kabupaten Tangerang.

 

Bali

Jumlah penduduk Provinsi Bali sebanyak 3 890 757 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 2 342 579 jiwa (60,21 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 548 178 jiwa (39,79 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 4,38 persen di Kabupaten Klungkung hingga yang tertinggi sebesar 20,27 persen di Kota Denpasar.

 

NTB

Jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Barat sebanyak 4 500 212 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 877 830 jiwa (41,73 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2 622 382 jiwa (58,27 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,55 persen di Kabupaten Sumbawa Barat hingga yang tertinggi sebesar 24,57 persen di Kabupaten Lombok Timur.

 

NTT

Jumlah penduduk Provinsi Nusa Tenggara Timur sebanyak 4 683 827 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 905 943 jiwa (19,34 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 3 777 884 jiwa (80,66 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 1,33 persen di Kabupaten Sumba Tengah hingga yang tertinggi sebesar 9,42 persen di Kabupaten Timor Tengah Selatan.

 

Kalimantan Barat

Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Barat sebanyak 4 395 983 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 328 185 jiwa (30,21 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 3 067 798 jiwa (69,79 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,17 persen di Kabupaten Kayong Utara hingga yang tertinggi sebesar 12,62 persen di Kota Pontianak.

 

Kalimantan Tengah

Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Tengah sebanyak 2 212 089 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 740 256 jiwa (33,46 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 471 833 jiwa (66,54 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,03 persen di Kabupaten Sukamara hingga yang tertinggi sebesar 16,92 persen di Kabupaten Kotawaringin Timur.

 

Kalimantan Selatan

Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Selatan sebanyak 3 626 616 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 525 125 jiwa (42,05 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2 101 491 jiwa (57,95 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 3,10 persen di Kabupaten Balangan hingga yang tertinggi sebesar 17,25 persen di Kota Banjarmasin.

 

 

 

Kalimantan Timur

Jumlah penduduk Provinsi Kalimantan Timur sebanyak 3 553 143 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 2 205 725 jiwa (62,08 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 347 418 jiwa (37,92 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,43 persen di Kabupaten Tana Tidung hingga yang tertinggi sebesar 20,47 persen di Kota Samarinda.

 

Sulawesi Utara

Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Utara sebanyak 2 270 596 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 1 026 584 jiwa (45,21 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 244 012 jiwa (54,79 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,51 persen di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan hingga yang tertinggi sebesar 18,08 persen di Kota Manado.

 

Sulawesi Tengah

Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tengah sebanyak 2 635 009 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 640 948 jiwa (24,32 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 994 061 jiwa (75,68 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 5,02 persen di Kabupaten Buol hingga yang tertinggi sebesar 15,70 persen di Kabupaten Parigi Moutong.

 

Sulawesi Selatan

Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Selatan sebanyak 8 034 776 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 2 945 429 jiwa (36,66 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 5 089 347 jiwa (63,34 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 1,52 persen di Kabupaten Kepulauan Selayar hingga yang tertinggi sebesar 16,66 persen di Kota Makassar.

 

Sulawesi Tenggara

Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 2 232 586 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 611 373 jiwa (27,38 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 1 621 213 jiwa (72,62 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 2,31 persen di Kabupaten Konawe Utara hingga yang tertinggi sebesar 14,12 persen di Kabupaten Kolaka.

 

Gorontalo

Jumlah penduduk Provinsi Gorontalo sebanyak 1 040 164 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 353 681 jiwa (34,00 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 686 483 jiwa (66,00 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 10,01 persen di Kabupaten Gorontalo Utara hingga yang tertinggi sebesar 34,22 persen di Kabupaten Gorontalo.

 

Sulawesi Barat

Jumlah penduduk Provinsi Sulawesi Barat sebanyak 1 158 651 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 265 088 jiwa (22,88 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 893 563 jiwa (77,12 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 11,60 persen di Kabupaten Mamuju Utara hingga yang tertinggi sebesar 34,19 persen di Kabupaten Polewali Mandar.

 

Maluku

Jumlah penduduk Provinsi Maluku sebanyak 1 533 506 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 569 395 jiwa (37,13 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 964 111 jiwa (62,87 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 3,50 persen di Kabupaten Buru Selatan hingga yang tertinggi sebesar 23,59 persen di Kabupaten Maluku Tengah.

 

Maluku Utara

Jumlah penduduk Provinsi Maluku Utara sebanyak 1 038 087 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 281 241 jiwa (27,09 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 756 846 jiwa (72,91 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 4,12 persen di Kabupaten Halmahera Tengah hingga yang tertinggi sebesar 19,16 persen di Kabupaten Halmahera Selatan.

 

Papua Barat

Jumlah penduduk Provinsi Papua Barat sebanyak 760 422 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 227 763 jiwa (29,95 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 532 659 jiwa (70,05 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,81 persen di Kabupaten Tambrauw hingga yang tertinggi sebesar 25,07 persen di Kota Sorong.

 

Papua

Jumlah penduduk Provinsi Papua sebanyak 2 833 381 jiwa yang mencakup mereka yang bertempat tinggal di daerah perkotaan sebanyak 735 629 jiwa (25,96 persen) dan di daerah perdesaan sebanyak 2 097 752 jiwa (74,04 persen). Persentase distribusi penduduk menurut kabupaten/kota bervariasi dari yang terendah sebesar 0,56 persen di Kabupaten Supiori hingga yang tertinggi sebesar 9,06 persen di Kota Jayapura.

 

 

Jumlah Angkatan Kerja Menurut Propinsi

 

Indonesia

Jumlah Angkatan Kerja Mencapai 107,7 Juta Jiwa. Berdasarkan hasil SP 2010, jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) adalah sebesar 169,0 juta jiwa, terdiri dari 84,3 juta orang laki-laki dan 84,7 juta orang perempuan. Dari jumlah tersebut, jumlah angkatan kerja, yakni penduduk 15 tahun ke atas yang aktif secara ekonomi yaitu mereka yang bekerja , mencari pekerjaan atau mempersiapkan usaha sebesar 107,7 juta jiwa, yang terdiri dari 68,2 juta orang laki-laki dan 39,5 juta orang perempuan. Dilihat berdasarkan daerah tempat tinggal, jumlah angkatan kerja yang tinggal di perkotaan sebesar 50,7 juta orang dan yang tinggal di perdesaan sebesar 57,0 juta orang. Dari jumlah angkatan kerja tersebut, jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 104,9 juta jiwa dan yang mencari kerja sebesar 2,8 juta jiwa.

 

Aceh

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Aceh sebesar 1 848 743 orang, di mana sejumlah 1 810 976 orang diantaranya bekerja, sedangkan 37 767 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Aceh sebesar 60,81 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 77,19 persen dan 44,88 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 54,19 persen dan 63,49 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Aceh dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Bener Meriah (82,62), Kabupaten Gayo Lues (78,83), dan Kabupaten Aceh Tengah (76,88). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 37 767 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,04 persen.

 

Sumatera Utara

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sumatera Utara sebesar 5 402 178 orang, di mana sejumlah 5 262 622 orang diantaranya bekerja, sedangkan 139 556 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sumatera Utara sebesar 62,64 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 79,51 persen dan 46,33 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 55,98 persen dan 69,62 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Utara dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Humbang Hasundutan (88,73), Kabupaten Samosir (88,23), dan Kabupaten Dairi (86,35). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 139 556 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,58 persen.

 

Sumatera Barat

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sumatera Barat sebesar 1 993 393 orang, di mana sejumlah 1 953 434 orang diantaranya bekerja, sedangkan 39 959 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sumatera Barat sebesar 60,54 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 78,11 persen dan 43,89 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 54,97 persen dan 64,22 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Barat dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai (73,05), Kabupaten Lima Puluh Kota (69,89), dan Kabupaten Pasaman (69,26). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 39 959 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,00 persen.

 

Riau

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Riau sebesar 2 145 383 orang, di mana sejumlah 2 092 721 orang diantaranya bekerja, sedangkan 52 662 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Riau sebesar 58,12 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 81,97 persen dan 32,83 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 55,13 persen dan 60,11 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Riau dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Kuantan Singingi (64,16), Kabupaten Pelalawan (61,55), dan Kabupaten Kepulauan Meranti (61,47). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 52 662 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,45 persen.

 

Jambi

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Jambi sebesar 1 354 143 orang, di mana sejumlah 1 333 559 orang diantaranya bekerja, sedangkan 20 584 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Jambi sebesar 63,33 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,89 persen dan 41,97 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 57,65 persen dan 65,91 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Jambi dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Kerinci (71,41), Kabupaten Tanjung Jabung Timur (69,42), dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat (68,72). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 20 584 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,52 persen.

 

Sumatera Selatan

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 3 417 875 orang, di mana sejumlah 3 351 067 orang diantaranya bekerja, sedangkan 66 808 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sumatera Selatan sebesar 65,93 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 81,64 persen dan 49,83 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 54,34 persen dan 72,57 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan (82,77), Kabupaten Empat Lawang (76,97), dan Kota Pagar Alam (73,29). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 66 808 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,95 persen.

 

Bengkulu

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Bengkulu sebesar 827 092 orang, di mana sejumlah 815 618 orang diantaranya bekerja, sedangkan 11 474 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Bengkulu sebesar 69,60 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,08 persen dan 55,61 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 59,58 persen dan 74,18 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Kepahiang (77,75), Kabupaten Lebong (76,83), dan Kabupaten Kaur (76,10). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 11 474 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,39 persen.

 

Lampung

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Lampung sebesar 3 617 883 orang, di mana sejumlah 3 557 683 orang diantaranya bekerja, sedangkan 60 200 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Lampung sebesar 67,56 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 84,08 persen dan 50,05 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 57,78 persen dan 70,99 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Lampung dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Lampung Barat (79,63), Kabupaten Lampung Timur (72,47), dan Kabupaten Lampung Tengah (72,24). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 60 200 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,66 persen.

 

Bangka Belitung

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kep. Bangka Belitung sebesar 525 645 orang, di mana sejumlah 516 776 orang diantaranya bekerja, sedangkan 8 869 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kep. Bangka Belitung sebesar 61,16 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 85,41 persen dan 34,81 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 57,29 persen dan 65,10 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kep. Bangka Belitung dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Bangka Selatan (65,21), Kabupaten Bangka Barat (63,06), dan Kabupaten Belitung Timur (61,24). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 8 869 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,69 persen.

 

Kep.Riau

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 764 010 orang, di mana sejumlah 738 743 orang diantaranya bekerja, sedangkan 25 267 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kepulauan Riau sebesar 64,59 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 86,65 persen dan 41,52 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih tinggi daripada perdesaan, masing-masing sebesar 65,79 persen dan 58,60 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kepulauan Riau dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kota Batam (69,78), Kabupaten Bintan (61,34), dan Kabupaten Natuna (60,09). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 25 267 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 3,31 persen.

 

DKI Jakarta

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi DKI Jakarta sebesar 4 478 973 orang, di mana sejumlah 4 309 272 orang diantaranya bekerja, sedangkan 169 701 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi DKI Jakarta sebesar 61,48 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 80,65 persen dan 41,99 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih tinggi daripada perdesaan, masing-masing sebesar 61,48 persen dan 0,00 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi DKI Jakarta dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kodya Jakarta Barat (63,24), Kodya Jakarta Utara (62,90), dan Kodya Jakarta Selatan (61,60). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 169 701 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 3,79 persen.

 

Jawa Barat

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Jawa Barat sebesar 17 783 677 orang, di mana sejumlah 17 094 003 orang diantaranya bekerja, sedangkan 689 674 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Jawa Barat sebesar 58,49 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 80,59 persen dan 35,82 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 57,37 persen dan 60,65 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Majalengka (66,41), Kabupaten Ciamis (65,65), dan Kabupaten Tasikmalaya (64,90). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 689 674 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 3,88 persen.

 

 

Jawa Tengah

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Jawa Tengah sebesar 16 314 487 orang, di mana sejumlah 15 848 871 orang diantaranya bekerja, sedangkan 465 616 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Jawa Tengah sebesar 68,55 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 82,15 persen dan 55,47 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 64,84 persen dan 71,69 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Tengah dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Boyolali (74,88), Kabupaten Wonogiri (74,82), dan Kabupaten Grobogan (74,42). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 465 616 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,85 persen.

 

 

DI Yogyakarta

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 1 844 275 orang, di mana sejumlah 1 798 207 orang diantaranya bekerja, sedangkan 46 068 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi DI Yogyakarta sebesar 68,45 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 77,63 persen dan 59,69 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 63,09 persen dan 79,10 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi DI Yogyakarta dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Gunung Kidul (80,23), Kabupaten Kulon Progo (73,90), dan Kabupaten Bantul (68,52). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 46 068 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,50 persen.

 

Jawa Timur

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Jawa Timur sebesar 18 637 791 orang, di mana sejumlah 18 239 857 orang diantaranya bekerja, sedangkan 397 934 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Jawa Timur sebesar 66,44 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 82,35 persen dan 51,35 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 61,96 persen dan 70,46 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Pacitan (78,86), Kabupaten Magetan (73,61), dan Kabupaten Trenggalek (73,36). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 397 934 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,14 persen.

 

Banten

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Banten sebesar 4 313 195 orang, di mana sejumlah 4 153 681 orang diantaranya bekerja, sedangkan 159 514 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Banten sebesar 58,06 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 78,48 persen dan 36,82 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih tinggi daripada perdesaan, masing-masing sebesar 58,45 persen dan 57,21 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Banten dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kota Tangerang (61,81), Kabupaten Pandeglang (58,12), dan Kabupaten Tangerang (57,86). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 159 514 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 3,70 persen.

 

Bali

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Bali sebesar 2 124 971 orang, di mana sejumlah 2 100 868 orang diantaranya bekerja, sedangkan 24 103 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Bali sebesar 73,81 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,14 persen dan 64,52 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 69,88 persen dan 79,78 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Bali dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Bangli (83,36), Kabupaten Karang Asem (79,07), dan Kabupaten Tabanan (77,73). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 24 103 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,13 persen.

 

NTB

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 2 002 511 orang, di mana sejumlah 1 963 449 orang diantaranya bekerja, sedangkan 39 062 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 64,68 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 77,51 persen dan 53,20 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 58,24 persen dan 69,46 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Bima (72,05), Kabupaten Sumbawa (70,79), dan Kabupaten Lombok Tengah (69,73). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 39 062 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,95 persen.

 

NTT

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 2 144 525 orang, di mana sejumlah 2 122 197 orang diantaranya bekerja, sedangkan 22 328 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 73,24 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 81,21 persen dan 65,71 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 52,21 persen dan 78,88 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Manggarai Timur (83,62), Kabupaten Sumba Barat Daya (82,91), dan Kabupaten Nagekeo (80,70). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 22 328 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,04 persen.

 

Kalimantan Barat

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 2 044 808 orang, di mana sejumlah 2 009 443 orang diantaranya bekerja, sedangkan 35 365 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Barat sebesar 68,46 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,17 persen dan 53,16 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 55,32 persen dan 74,39 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Barat dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Sekadau (79,56), Kabupaten Kapuas Hulu (78,68), dan Kabupaten Sintang (77,69). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 35 365 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,73 persen.

 

Kalimantan Tengah

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1 059 278 orang, di mana sejumlah 1 044 483 orang diantaranya bekerja, sedangkan 14 795 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 69,50 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 86,06 persen dan 51,28 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 60,80 persen dan 73,99 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Tengah dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Barito Timur (79,79), Kabupaten Pulang Pisau (76,43), dan Kabupaten Gunung Mas (75,35). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 14 795 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,40 persen.

 

Kalimantan Selatan

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 1 693 285 orang, di mana sejumlah 1 665 945 orang diantaranya bekerja, sedangkan 27 340 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Selatan sebesar 66,12 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,54 persen dan 48,59 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 58,96 persen dan 71,39 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Selatan dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Balangan (77,38), Kabupaten Tabalong (73,89), dan Kabupaten Tapin (72,64). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 27 340 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,61 persen.

 

Kalimantan Timur

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 1 477 917 orang, di mana sejumlah 1 423 257 orang diantaranya bekerja, sedangkan 54 660 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Kalimantan Timur sebesar 60,24 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,05 persen dan 34,55 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 58,36 persen dan 63,42 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Timur dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Malinau (67,97), Kabupaten Kutai Barat (67,46), dan Kabupaten Penajam Paser Utara (63,70). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 54 660 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 3,70 persen.

 

Sulawesi Utara

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 938 262 orang, di mana sejumlah 898 767 orang diantaranya bekerja, sedangkan 39 495 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sulawesi Utara sebesar 57,49 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 79,40 persen dan 34,90 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 56,28 persen dan 58,50 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Kepulauan Talaud (66,09), Kabupaten Bolaang Mongondow (61,12), dan Kabupaten Minahasa Selatan (60,26). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 39 495 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 4,21 persen.

 

Sulawesi Tengah

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 1 157 492 orang, di mana sejumlah 1 138 300 orang diantaranya bekerja, sedangkan 19 192 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sulawesi Tengah sebesar 66,10 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 84,19 persen dan 47,26 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 56,72 persen dan 69,33 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tengah dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Sigi (72,26), Kabupaten Tojo Una-Una (71,20), dan Kabupaten Poso (70,51). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 19 192 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,66 persen.

 

Sulawesi Selatan

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 3 204 653 orang, di mana sejumlah 3 141 623 orang diantaranya bekerja, sedangkan 63 030 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sulawesi Selatan sebesar 57,83 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 78,03 persen dan 39,49 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 50,23 persen dan 62,37 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Selatan dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Jeneponto (74,00), Kabupaten Luwu Utara (69,62), dan Kabupaten Bantaeng (68,75). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 63 030 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,97 persen.

 

Sulawesi Tenggara

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 965 062 orang, di mana sejumlah 948 757 orang diantaranya bekerja, sedangkan 16 305 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Sulawesi Tenggara sebesar 66,72 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 81,81 persen dan 51,95 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 55,93 persen dan 71,09 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Tenggara dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Kolaka Utara (75,36), Kabupaten Konawe Utara (72,62), dan Kabupaten Konawe Selatan (72,48). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 16 305 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,69 persen.

 

Gorontalo

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Gorontalo sebesar 425 168 orang, di mana sejumlah 419 558 orang diantaranya bekerja, sedangkan 5 610 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Gorontalo sebesar 60,18 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 80,71 persen dan 39,96 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 56,38 persen dan 62,23 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Gorontalo dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Boalemo (64,69), Kabupaten Gorontalo Utara (64,20), dan Kabupaten Gorontalo (62,12). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 5 610 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 1,32 persen.

 

Sulawesi Barat

Jumlah penduduk yang merupakan migran risen terus meningkat dari waktu ke waktu. Hasil SP2010 mencatat 51 608 penduduk atau 5,1 persen penduduk merupakan migran masuk risen antar kabupaten/kota. Persentase migran masuk risen di daerah perkotaan 2,4 kali lipat lebih besar daripada di daerah perdesaan, masing-masing sebesar 9,2 dan 3,8 persen.

Menurut gender, jumlah migran laki-laki lebih banyak daripada migran perempuan, 27 205 berbanding 24 403 orang. Seks rasio migran risen adalah 111. Data-data tersebut menunjang teori, bahwa migran lebih banyak di daerah perkotaan dan laki-laki lebih banyak yang melakukan perpindahan. Persentase migran terbesar di Kabupaten Mamuju dan terkecil di Kabupaten Majene

 

Maluku

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Maluku sebesar 586 718 orang, di mana sejumlah 574 948 orang diantaranya bekerja, sedangkan 11 770 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Maluku sebesar 60,28 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 74,35 persen dan 46,39 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 51,87 persen dan 65,82 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Maluku dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Maluku Barat Daya (71,37), Kabupaten Maluku Tenggara Barat (70,70), dan Kabupaten Seram Bagian Barat (68,10). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 11 770 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,01 persen.

 

Maluku Utara

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Maluku Utara sebesar 418 387 orang, di mana sejumlah 414 370 orang diantaranya bekerja, sedangkan 4 017 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Maluku Utara sebesar 62,79 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 78,59 persen dan 46,41 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 55,11 persen dan 65,97 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Maluku Utara dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Halmahera Tengah (72,69), Kabupaten Halmahera Barat (70,45), dan Kabupaten Halmahera Timur (70,06). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 4 017 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 0,96 persen.

 

Papua Barat

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Papua Barat sebesar 307 841 orang, di mana sejumlah 299 437 orang diantaranya bekerja, sedangkan 8 404 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Papua Barat sebesar 61,98 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 77,38 persen dan 44,52 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 53,34 persen dan 65,88 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Tambrauw (83,53), Kabupaten Maybrat (71,68), dan Kabupaten Sorong Selatan (69,65). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 8 404 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 2,73 persen.

 

Papua

Jumlah penduduk yang merupakan angkatan kerja di Provinsi Papua sebesar 1 387 153 orang, di mana sejumlah 1 373 667 orang diantaranya bekerja, sedangkan 13 486 orang merupakan pencari kerja. Dari hasil SP 2010, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) di Provinsi Papua sebesar 76,31 persen, di mana TPAK laki-laki lebih tinggi daripada TPAK perempuan, yaitu masing-masing sebesar 83,60 persen dan 68,27 persen. Sementara itu, bila dibandingkan menurut perbedaan wilayah, TPAK di perkotaan lebih rendah daripada perdesaan, masing-masing sebesar 56,12 persen dan 83,81 persen. Tiga kabupaten/kota di Provinsi Papua dengan TPAK tertinggi berturut-turut adalah Kabupaten Nduga (99,87), Kabupaten Mamberamo Tengah (98,89), dan Kabupaten Lanny Jaya (98,74). Dengan jumlah pencari kerja sejumlah 13 486 orang, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di provinsi ini mencapai 0,97 persen.